Kamis, 24 April 2008

Cara Mendisiplinkan Anak

Sumber http://www.parents.com dan pengalaman pribadi dari seorang sahabat saya anggota milis Hanya Wanita, Hartati Nurwijaya di Megara - Greece.

Di bawah ini ada 7 macam cara yang dapat Anda terapkan pada anak sedini mungkin, berdasarkan pengalaman sebagai ibu 3 anak:
  1. Jangan berikan banyak harapan. Jika anak memaksa untuk memberikannya sesuatu berupa mainan berbahaya seperti pemantik apik, sapu lidi, juga makanan yang dapat merusak giginya seperti permen, coklat dan makanan ringan yang banyak zat pewarna atau mengandung msg, maka jangan berikan pada anak Anda bahwa ia punya banyak harapan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika ia ingin permen, Anda cukup katakan, "Ini satu permen, tetapi jangan minta lagi. Cukup satu saja."
  2. Konsisten. Jika ingin mendisiplinkan anak, maka Anda harus konsisten. Sejah awal sudah menerapkan bahwa anak hanya boleh memakan satu permen atau satu potong, maka di lain waktu dan tempat, jangan berikan kesempatan ia boleh mendapatkan lebih dari satu. Hal ini bukan berlaku pada permen saja, tetapi pada permintaan anak kita pada hal lain. Ketika belanja, terkadang anak minta dibelikan sebuah mainan, jika ditanamkan disiplin bahwa ia hanya boleh mendapatkan satu macam benda saja, maka si anak tidak akan berani menangis meminta mainan lain dari toko.
  3. Jangan biarkan anak merayu Anda. Tetaplah tegas dan tidak goyah dengan rayuan anak
  4. Mengajar anak agar bisa bertanggung jawab. Sering putri saya meminta izin agar boleh bermain sepeda. Saya sering tidak yakin apakah memberi izin atau tidak. Hal yang saya lakukan adalah dengan memintanya agar dapat meyakinkan saya, agar saya dapat mengambil keputusan yang tepat. Jika ia menjelaskan bahwa ia sudah selesai membuat PR, sudah sholat, maka saya akan memberinya izin bermain.
  5. Jangan berikan bantuan atau menyerah pada anak. Bersikap tegas lalu kemudian kita menyerah karena anak menangis, maka hal itu bukan disiplin. Biasakan Anda bersikap tegas. Riset menunjukkan jika orangtua bersikap tegas dan bertanggung jawab, maka hal ini akan membantu anak dapat berkembang dan anak mudah mengatasi rasa frustasi.
  6. Jangan takut dengan sikap kecewa. Kita semua tidak suka melihat anak sedih dan kecewa. Tidak semua apa yang anak Anda inginkan harus didapatkannya. Riset juga menunjukkan bahwa anak yang belajar menerima kekecewaan, maka hal ini akan membantu anak mengatasi rasa stress dikemudian hari.
  7. Anak harus berusaha sendiri. Banyak ahli yang menungkapkan bahwa anak menjadi manja akibat segala sesuatunya ia dapatkan dengan mudah. Anda tidak mau anak menjadi manja kan? Maka sejak dini tanamkan, sistem hadiah jika anak berperilaku baik, maka berikanlah ia hadiah sedikit demi sedikit.

Minggu, 20 April 2008

Dunia Saya

Website ini dibuat sebagai tempat buat share dengan semua sahabat saya di dunia maya. Mudah-mudahan semua yang ditulis bisa menambah keakraban